Ibu Yang Tabah Di Hari Kamis
Di depan istana presiden
Ibu-ibu mencoreng muka
Hitam-hitam tanda bahaya
Mata-mata mendadak buta
Merawat ingatan
Menolak lupa
Kebenaran tak mati-mati
la ada dan gentayangan
Ada yang datang, mengaduk-ngaduk kota dengan kata-kata.
Mengekalkan segala waktu dengan pertanyaan-pertanyaan yang masih terawat sama.
“Siapa yang datang di malam itu? merampas putra pertiwi dan membawanya pada ujung maut”
Kembali, ibu-ibu berteriak lantang
“Selamat mengucap duka untuk kematian ingatan presiden kita”
Pulo Bembe, 2021
Sandi
Puisi ini bercerita tentang aksi Kamisan. Ibu-ibu yang terus mempertanyakan keberadaan anaknya yang dihilangkan. Mereka yang masih terus merawat ketabahan dalam dirinya setelah negara terus mengucapa dalih tentang penuntasan yang menjelma kebohongan.