Widji
Dia adalah musuh pemerintah.
Pengecam sistem yang dibenci
oleh rezim yang palsu dan kotor.
Ialah hidup di antara mati,
yang bebas dari borgol hierarki,
yang berkuasa atas nyawa para penyuara.
Suara adalah ancaman, yang abadi dan tak pernah mati.
Sajaknya adalah kutukan,
dan mimpi buruk untukmu, Diktator!
Dia hilang sampai detik ini,
dan lenyap atas pemberontakan yang indah.
Namun ia terus berseru dari rimbanya
dan terbangun dari mimpinya yang terbungkam.
David Leonardo
Ketika kita mengingat kembali dosa-dosa Sang Jenderal, ada berlembar-lembar nama yang hilang dan tidak diketahui detak jantungnya. Seakan, Hak Asasi Manusia adalah utopia semata bagi bangsa kita, Nusantara Raya.
Ketika suara lantang tak dapat menggetarkan, orang ini menumpahkan segalanya melalui sajak-sajaknya. Akhirnya, pada 1998 ia dinyatakan hilang karena perjuangan yang membersamai para aktivis lainnya, namun dengan caranya sendiri; menulis.
Terima kasih, Widji Thukul.
Mungkin ragamu tiada utuh,
namun kata-katamu takkan pernah binasa.